Kamis, 19 Agustus 2010

Tukang Pijat Dirampok Pasien

*) 2 Pelaku sempat dipijat korban

INDRAMAYU—Aksi kejahatan tindak pencurian dengan kekerasan, tampaknya terus mengincar korbannya tanpa pandang bulu. Baik orang yang memiliki harta berlimpah hingga warga yang hanya berekonomi pas-pasan untuk makan saja.

Hj Darmisi misalnya, perempuan berusia 47 tahun yang berprofesi sebagai tukang pijat (urut) ini menerima perlakuan kasar dari dua orang pasiennya, Selasa (5/1), sekitar pukul 08.30 di kediamannya yang terletak di Blok Plumbon RT 3/1 Desa/Kecamatan Sukagumiwang. Akibat ulah pelakunya, seperangkat perhiasan yang menempel di tubuhnya dipreteli dan dibeberapa bagian tubuhnya mengalami luka. Di bagian kepala, dahi kanannya terkena sabetan alat tajam dan sejumlah luka memar membiru di bagian punggungnya.

Diceritakan korban, seperti biasanya di rumah yang hanya dihuni bersama suaminya, H Sarki (55), dirinya setiap harinya selalu sendiri, karena suaminya disibukkan dengan rutinitasnya mengurus sawahnya. Menerima kunjungan pasien pijat, sudah menjadi warna dalam kehidupannya sehari-hari, bahkan pasien yang datangpun banyak yang berasal dari luar daerah dengan profesi pekerja kasar hingga pejabat.

Pagi itu, sekitar pukul 06.00, korban menerima kedatangan dua orang laki-laki yang meminta untuk dipijat. Tanpa ada rasa curiga dan gelagat yang mencurigakan, kedua pasiennya dipijat secara bergantian. Setelah selesai, korban dikejutkan dengan aksi kedua pasiennya yang langsung menjalankan aksinya secara kasar. Korban dibekap, tangan dan kakinya diikat menggunakan tali plastik. Tak pelak, kedua mata dan mulutnya dilakban. Korban pun terus melakukan perlawanan sekuat tenaga, namun tetap tidak berdaya melawan dua tenaga yang sudah memiliki niat jahat itu. Dalam beberapa kali perlawanan dengan tubuh yang sudah dikendalikan pelaku, beberapa kali juga korban mendapatkan hantaman benda tajam dibagian kepala dan punggungnya.

Berbarengan dengan itu, kedua pelaku dengan tenang mencopoti seluruh perhiasan yang dipakainya. Tak ayal pula, perhiasan berupa tiga buah cincin, gelang dan kalung dengan total seberat 40 gram digondol pelaku. Belum puas dengan menganiaya dan mengambil paksa perhiasan, kedua pelaku membenamkan korban menggunakan kasur alas pijat lalu menggulungnya. Dan pelaku yang diketahui korban datang dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra Fit, tanpa mengambil barang lainnya dan merusak bagian rumah secepat kilat kabur.

Korban yang masih berjuang untuk keluar dari dalam gulungan kasur itu, beberapa saat kemudian korban berhasil keluar dari dalam kamar dan berteriak minta tolong dengan berdarah-darah. Hanya saja, saat itu situasi sedang dalam keadaan sepi dan memudahkan pelaku untuk bebas dari kejaran massa. “Kalau tidak diam saya bunuh,” dikatakan korban yang menirukan ancaman pelaku saat menganiaya dirinya, kemarin.

Diungkapkan korban, dua pelaku tersebut salah satunya memiliki tanda dibetis kiri berupa tato. “Dua orang itu pakai jaket hitam, yang satu tinggi besar dan satu lagi sedang. Saya ga lihat memukuli dan melukainya pakai apa, tapi ada golok dan handuk kecil yang ketinggalan,” tuturnya lagi. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar