Sabtu, 21 Agustus 2010

Nyawa Pengguna Jalan Makin Terancam


*) Lubang jalan bermunculan, kerap menjebak kendaraan

INDRAMAYU—Kondisi jalan raya Jatibarang – Indramayu makin memprihatinkan. Ruas jalan yang merupakan akses utama menuju pusat kota mangga itu, tampak rusak parah dan mengancam jiwa pengguna jalan yang melintasinya.

Pantauan di sepanjang jalur tersebut, Selasa (19/1), sejumlah titik rawan terlihat di sepanjang jalan yang melintasi beberapa desa di Kecamatan Jatibarang. Hingga memasuki musim hujan saat ini, pengendara dan warga setempat kian merasakan realisasi pembangunan yang masih dinilai sangat minim.

Padahal, kata beberapa sumber, jalan raya yang merupakan fasilitas umum untuk memenuhi kebutuhan transportasi massal, seharusnya mendapat perhatian serius pihak terkait guna menghindari terjadinya kecelakaan fatal bagi pengguna jalannya.
Beberapa titik yang kondisinya sangat rawan, yakni di Desa Kebulen, Pawidean, Jatisawit, Jatisawit Lor, Krasak, dan Lohbener. Lubang dengan lebar dan kedalaman bervariatif, tampak di kanan dan kiri jalan.

Tak pelak, ketika hujan turun, lubang kontan digenangi air yang mengakibatkan setiap kendaraan yang melintas kerap terjebak dan tidak jarang membahayakan kendaraan lainnya juga.
Sejumlah kecelakaan maut pun kerap terjadi dengan penyebabnya ditimbulkan dari permukaan aspal yang tidak dalam kondisi baik. “Seringnya kecelakaan akibat berebut jalan, dan sekarang kondisi jalannya tambah parah,” kata Munadi (35), warga Jatibarang yang menjadikan jalur tersebut sebagai akses utama dalam menunaikan rutinitasnya.

Tidak hanya sepeda motor, kendaraan jenis mobil juga kerap terjebak kubangan air yang sebenarnya adalah lubang jalan yang menganga dan siap menjebak korbannya. Permukaan aspal yang sempat mendapat perawatan itu, kini material aspal dan bebatuannya sudah tersebar ke badan dan bahu jalan.

Dengan kondisi jalan yang demikian, para pengendara yang melintasinya dituntut untuk dapat lebih meningkatkan kewaspadaannya agar tidak terjebak lubang maut yang setiap saat terus mengancam dan sangat membahayakan. “Waspada sih waspada, tapi kalau lupa dan seringnya kagok dengan kendaraan lain. Ya tetep saja gubrak (terjebak, red),” tutur Supriatna (31), warga Ujungjaya, Kecamatan Widasari, kemarin. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar